Selasa, 19 November 2013

kucing



Ngiau! Kucing dalam darah dia menderas
lewat dia mengalir ngilu ngiau dia bergegas lewat dalam aortaku dalam rimba
darahku dia besar dia bukan harimau bukan singa bukan hiena bukan leopar
dia macam kucing bukan kucing tapi kucing
ngiau dia lapar dia merambah rimba afrikaku dengan cakarnya dengan amuknya
dia meraung dia mengerang jangan beri
daging dia tak mau daging Jesus jangan
beri roti dia tak mau roti ngiau kucing meronta dalam darahku meraung
merambah barah darahku dia lapar 0 alangkah lapar ngiau berapa juta hari
dia tak makan berapa ribu waktu dia
tak kenyang berapa juta lapar lapar kucingku berapa abad dia mencari mencakar menunggu tuhan mencipta kucingku
tanpa mauku dan sekarang dia meraung
mencariMu dia lapar jangan beri daging jangan beri nasi tuhan menciptanya tanpa setahuku dan kini dia minta
tuhan sejemput saja untuk tenang sehari untuk kenyang sewaktu untuk tenang..

Dari puisi  ‘’kucing’’ karya Sutarjdi calsoum bachri   Tema dan Amanat dari puisi tersebut adalah sebagai berikut :
Tema :                   Seorang rakyat biasa atau jelata yang tengah putus asa untuk  mencari keadilan dan kebenaran, namun Keadilan tersebut sangatlah susah untuk mencarinya.

Amanat :              hukum di Negeri ini jangan lah berpihak terhadap orang – orang yang berada saja tapi hendaknya semua golongan sama rata, sama adil dimata hokum dan kepada lembaga atau instansi yang berkaitan dengan hukum serta para pekerja lainya lebih menegakkan hokum yang seadil-adil nya, sebab mereka juga bagian bangsa kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar